Carlos Alcaraz Pandang Rivalitas Kontra Jannik Sinner Sebagai Hal Positif
2025-07-14 09:00:10 By Odegaard

Setelah final di Wimbledon, petenis berkebangsaan Spanyol buka-bukaan tentang dinamika kompetitif mereka dan menekankan bagaimana kehadiran Sinner terus membantunya meningkatkan permainannya sendiri.
“Saya hanya merasa benar-benar gembira tentang membangun rivalitas ini bersamanya. Saya pikir itu luar biasa bagi kami dan itu baik bagi dunia tenis,” ungkap Alcaraz.
“Setiap kali kami bertanding melawan satu sama lain, saya pikir level kami sangat tinggi. Saya pikir kita tidak menyaksikan level seperti ini, jika saya jujur pada anda. Saya tidak melihat petenis mana pun yang bertanding melawan satu sama lain memiliki level yang kami perlihatkan ketika kami berhadapan melawan satu sama lain.”
“Saya pikir, seperti yang saya katakan berkali-kali, rivalitas ini semakin membaik dan membaik. Kami membangun rivalitas yang luar biasa karena kami melakoni sejumlah final Grand Slam, final turnamen Masters, turnamen terbaik di dunia. Itu akan semakin membaik dan membaik.”
“Saya hanya benar-benar bersyukur untuk hal itu karena itu memberi saya kesempatan untuk mengerahkan 100 persen setiap latihan yang saya lakukan, setiap hari, hanya untuk menjadi lebih baik. Level permainan yang harus saya pertahankan dan saya tingkatkan jika ingin mengalahkan Jannik benar-benar tinggi.”
Menuju musim 2026, tajuk utama rivalitas kedua bintang tenis adalah pengincaran Career Grand Slam (memenangkan keempat Grand Slam). Sinner hanya harus memenangkan gelar French Open untuk melengkapi koleksinya, sedangkan petenis berkebangsaan Spanyol hanya harus memenangkan gelar Australian Open.
Bulan lalu, petenis unggulan kedua mengamankan tiga peluang match point demi mengatasi Sinner di final French Open yang berlangsung selama 5 jam 29 menit. Lima pekan setelah itu, petenis berkebangsaan Italia membalikkan skenario di final Wimbledon demi memenangkan gelar Grand Slam keempat dalam kariernya.
Petenis yang telah mengoleksi lima gelar Grand Slam tidak terkejut dengan bagaimana Sinner menjawab tantangan di London terlepas dari tantangan mental setelah ia menelan kekalahan pahit di French Open.
“Ia sama sekali tidak memgejutkan saya karena saya tahu ia petenis yang benar-benar baik dan juara sejati. Juara belajar dari kekalahan,” tambah Alcaraz yang masih unggul dalam head to head mereka dengan 8-5.
“Saya tahu di awal bahwa ia akan belajar dari final itu, tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti yang ia lakukan di French Open. Cara ia bermain kali ini, itu benar-benar tinggi. Saya sama sekali tidak terkejut. Saya tahu ia akan bermain seperti itu.”
Petenis berkebangsaan Spanyol belum pernah kalah di final Grand Slam sebelum final di London musim ini, tetapi ia sudah tidak asing dengan hal yang menyakitkan hati. Di Olimpiade Paris tahun 2024, ia kalah dari Novak Djokovic di babak perebutan medali emas dan ia tampak jelas merasa emosional setelah pertandingan tersebut. Tetapi ia tampak lebih berpikir positif setelah kekalahan di London.
“Di Olimpiade tahun lalu, saya merasa benar-benar emosional setelah pertandingan itu,” tambah Alcaraz.
“Benar-benar sulit bagi saya untuk menerimanya saat itu. Saat ini, dalam satu musim terakhir yang telah saya lalui, saya telah melalui situasi yang berbeda dan belajar dari hal itu. Saat ini, saya berada dalam posisi yang telah saya bicarakan beberapa kali, bahwa saya hanya menerima semua hal yang mendatangi saya. Seperti, baiklah, saya kalah di final Grand Slam, tetapi saya hanya merasa benar-benar bangga bisa berada di final.”
“Jadi, saat ini saya sama sekali tidak merasa buruk. Saya hanya merasa gembira. Saya tersenyum karena saya berpikir saya melakoni final dan saya bersyukur untuk hal itu.”
Sedang Tayang
🔥 Populer

















