Conte Balas Kritik soal Rekornya yang Jelek di Liga Champions

2025-07-20 18:08:21 By Anthem

Pelatih Napoli, Antonio Conte, menerima kritik terkait rekam jejaknya yang kurang memuaskan di ajang Liga Champions. Menanggapi hal tersebut, Conte memberikan penjelasan panjang lebar sekaligus pembelaan atas pencapaiannya.

 

Conte akan mendampingi Napoli dalam ajang Liga Champions musim depan. Namun, eks pelatih Juventus itu memang dikenal belum pernah mencatatkan prestasi gemilang di kompetisi tertinggi antarklub Eropa tersebut.

 

Media-media Italia pun cukup sering menyoroti hal itu. Hingga kini, prestasi terbaik Conte di Liga Champions sebagai pelatih adalah membawa Juventus mencapai babak delapan besar pada musim 2012/2013.

 

Secara statistik, catatannya di Liga Champions mencatat 15 kemenangan, 11 hasil imbang, dan 13 kekalahan. Sedangkan di Liga Europa, momen puncaknya adalah membawa Inter Milan menembus partai final musim 2019/2020, meski akhirnya hanya menjadi runner-up.

 

Menanggapi penilaian negatif soal rekornya, Conte mengungkapkan bahwa keterbatasan waktu membangun tim menjadi kendala utama. Menurutnya, untuk menjadi juara Liga Champions dibutuhkan proses panjang.

 

“Saya ingin bertanya, kalian tahu berapa kali saya tampil di kompetisi Eropa? Enam musim. Dua musim bersama Juventus, satu di Chelsea, satu di Tottenham, dan dua lagi bersama Inter. Saya selalu datang di masa transisi klub,” ujar Conte dikutip dari Football Italia.

 

“Saya paham ekspektasi orang menginginkan hasil instan, tapi Anda tidak bisa mengabaikan kenyataan. Tidak mungkin tiba-tiba datang dan langsung menjuarai Liga Champions. Butuh proses panjang dan konsistensi. Untuk itu, saya butuh waktu yang cukup lama berada di satu klub. Jika tidak, sulit membangun sesuatu yang solid. Klub-klub yang saya tinggalkan pun sekarang jauh lebih siap dan kompetitif.”

 

“Kelemahan saya mungkin tidak cukup lama bertahan di satu klub. Andai bisa bertahan lebih lama, saya yakin bisa melangkah lebih jauh di Liga Champions. Karena jika dari enam partisipasi orang langsung berharap saya menjadi juara… coba lihat Manchester City, baru juara setelah 10 tahun. PSG pun baru juara musim lalu,” tambahnya.

 

“Jadi, untuk mereka yang melontarkan kritik, sebaiknya pahami dulu faktanya sebelum berbicara,” tutup Conte.