Debut Cemerlang Tijjani Reijnders

Tijjani Reijnders tampil gemilang dalam laga debutnya di Premier League bersama Manchester City. Gelandang keturunan Indonesia itu langsung menorehkan gol serta asis di pertandingan perdananya.

Reijnders diturunkan sejak menit awal saat Manchester City melawat ke markas Wolverhampton Wanderers, Sabtu (16/8/2025) malam WIB. Pertandingan di Stadion Molineux itu berakhir dengan kemenangan besar 4-0 untuk The Citizens.

Meski baru menjalani laga resmi pertamanya dengan City, Reijnders sama sekali tidak terlihat canggung. Padahal, ia sebelumnya berkarier di liga berbeda yang memiliki kultur dan tingkat persaingan tidak sama.

Pemain berusia 27 tahun tersebut justru menunjukkan kesiapannya menghadapi intensitas dan kerasnya atmosfer sepakbola Inggris. Mobilitasnya sangat tinggi sehingga membuat lini tengah Wolves kerepotan.

Gol pembuka Man City yang dicetak Erling Haaland berawal dari aksinya. Kakak kandung pemain timnas Indonesia, Eliano Reijnders itu, menggiring bola melewati dua pemain lawan lalu melepaskan umpan chip ke Rico Lewis, yang kemudian diteruskan kepada Haaland.

Reijnders sendiri kemudian menambah keunggulan lewat gol keduanya untuk City. Setelah merebut bola di lini tengah, ia menerima operan dari Oscar Bobb dan langsung melepaskan tendangan kaki kiri mendatar ke sisi kanan gawang.

Gol ketiga City pun lahir berkat kreativitasnya. Umpan tarik yang dilepaskannya berhasil disambut Haaland dengan mudah.

Walaupun Haaland mendapat sorotan karena memborong dua gol, Reijnders sebenarnya menjadi kunci dari serangan-serangan berbahaya City.

“Ini awal yang sangat positif, saya senang bisa menyumbang satu gol dan satu asis ditambah kemenangan besar. Start yang bagus dan kami harus terus melanjutkan,” ujar Reijnders kepada BBC.

“Sebelumnya saya sudah tahu betapa intens kompetisi ini, memang cukup menantang. Tapi rasanya menyenangkan bisa langsung mencetak gol di laga debut Premier League,” sambungnya.

“Mereka memberikan tekanan tinggi kepada kami, dan menurut saya itu justru membuka ruang untuk kami bernapas serta memainkan permainan sesuai gaya kami.”