Karam Di Wimbledon, Elena Rybakina Angkat Bicara Tentang Keputusan Ini
2025-07-06 23:18:18 By Odegaard

Petenis unggulan ke-11 memenangkan gelar Grand Slam pertama dalam kariernya di Wimbledon musim 2022 usai mengalahkan Ons Jabeur di final dengan tiga set.
Kembali pada musim 2023, petenis berkebangsaan Kazakhstan lolos ke perempatfinal sebelum melenggang ke semifinal musim 2024. Mengincar kesuksesan lebih pada musim 2025, ia hanya kehilangan tujuh game saja di dua pertandingan pertama dengan mengalahkan Elina Avanesyan dan Maria Sakkari.
Namun, perjalanan petenis berusia 26 tahun berakhir di babak ketiga setelah ia kalah dua set langsung dari petenis unggulan ke-23, Clara Tauson.
Karena dijadwalkan bermain di Court 2 dan bukan di Court 1 atau lapangan utama yang keduanya beratap, petenis unggulan ke-11 harus berhadapan dengan penundaan akibat hujan pada set pertama.
Dalam konferensi pers, petenis berkebangsaan Kazakhstan memberikan opini jujur terkait keputusan pihak Wimbledon untuk menjadwalkannya bermain di Court 2.
“Saya mungkin mengharapkan bermain di Court 1, tetapi ketika saya melihat jadwal untuk Court 2. Maksud saya, tidak ada yang bisa saya lakukan dalam situasi itu,” ungkap Rybakina.
“Tentu, akan jauh lebih baik bermain di Court 1 atau lapangan utama, tetapi saya tahu masih ada banyak petenis unggulan di undian pertandingan dan bukan untuk kali pertama saya harus bermain di lapangan lain. Itu lapangan yang sama untuk semua orang. Sama saja untuk lawan saya, jadi, tidak masalah.”
Petenis berkebangsaan Kazakhstan lalu mengungkapkan alasan mengapa ia lebih memilih bermain di salah satu lapangan utama.
“Maksud saya, ada atapnya, tentu akan jauh lebih mudah karena anda tahu anda tidak akan berhenti, tetapi sekali lagi, itu sama saja bagi saya dan baginya,” tambah Rybakina.
“Lapangannya sedikit lebih lembut dari lapangan lain dan semua dropshot serta slice-nya bekerja dengan baik. Dan bagi saya, cukup sulit untuk menyesuaikan diri. Kali ini sedikit lebih menyulitkan.”
Petenis unggulan ke-11 lalu ditanya tentang hujan dengan sang petenis menjelaskan bagaimana hal tersebut mempengaruhi hasil akhir pertandingan.
“Saya pikir itu sangat dekat sebelum hujan dan setelah kami kembali ke lapangan, saya memiliki peluang untuk memenangkan set pertama, tetapi sekali lagi, ada terlalu banyak unforced error dari sisi saya,” jawab Rybakina.
“Servis saya juga sama sekali tidak meyakinkan dan sangat menyulitkan bagi saya untuk bermain, tentunya, tanpa servis. Ia bermain dengan baik, saya pikir ia menyesuaikan diri sedikit lebih baik dengan kondisinya, dengan servis, dan juga beberapa slice dari sisinya.”
“Ada terlalu banyak kesalahan dari sisi saya dan beberapa keputusan yang sangat buruk di sejumlah momen.”
Kecewa dengan kekalahan tersebut, Rybakina tanpa diragukan akan kembali dengan penuh ambisi demi memenangkan gelar Wimbledon kedua pada musim 2026.
🔥 Populer





