Keajaiban Victoria Mboko Berlanjut Sampai Ke Final Di Montreal

2025-08-07 12:32:11 By Odegaard

Petenis berusia 18 tahun berjuang keras mengamankan satu peluang match point demi menumbangkan petenis unggulan kesembilan, Elena Rybakina dengan 1-6, 7-5, 7-6 di semifinal Canadian Open, kemenangan yang mengantarkannya ke final turnamen WTA untuk kali pertama dalam kariernya.

Usaha keras petenis tuan rumah untuk bangkit – setelah ia tertinggal dengan 2-4, 3-5, dan 5-6 di set ketiga – diganjar dengan menorehkan sejumlah tonggak bersejarah.

Pencapaian memukau yang Mboko torehkan di turnamen WTA ketujuh dalam kariernya di antaranya adalah:

1. Petenis berkebangsaan Kanada pertama yang mengalahkan tiga juara Grand Slam (Rybakina, Cori Gauff, dan Sofia Kenin) di satu turnamen WTA yang sama di Open Era.

2. Finalis berkebangsaan Kanada keempat di Canadian Open setelah Faye Urban (1968, 1969), Vicky Berner (1969), dan Bianca Andreescu (2019).

3. Petenis termuda yang menorehkan pencapaian tersebut serta pertama kali melakukannya di Montreal.

4. Petenis kedua di Open Era yang lolos ke final turnamen WTA untuk kali pertama di Canadian Open setelah Lina Krasnoroutskaya pada musim 2003.

5. Petenis ketiga yang lolos ke final turnamen WTA pertama dalam kariernya di turnamen WTA level 1000 – sejak format tersebut diperkenalkan pada musim 2009 – setelah Caroline Dolehide (Guadalajara musim 2023) dan Anna Kalinskaya (Dubai musim 2024).

6. Petenis ketiga yang bermain dengan menggunakan wilidcard yang lolos ke final Canadian Open di Open Era setelah Monica Seles (1995) dan Simona Halep (2015).

Setelah tidak berdaya di set pertama, petenis tuan rumah mengerahkan kemampuan terbaik demi membalikkan keadaan dan memberi alasan bagi penonton di IGA Stadium untuk menyemangati dirinya.

Setelah menyia-nyiakan keunggulan 3-0 dan 5-3 di set kedua, petenis berusia 18 tahun berusaha keras di dua game terakhir dan memenangkan delapan dari sepuluh poin terakhir demi memaksakan set ketiga.

Di awal set ketiga, Mboko sempat terjatuh dan mendarat keras dengan pergelangan tangannya. Ia pun meminta jeda untuk alasan medis dan meneruskan bertanding dengan pergelangan tangannya dibebat.

Lebih dari 1 jam kemudian, petenis berusia 18 tahun memberikan penghargaannya kepada penonton yang membantunya melalui semifinal yang berlangsung sengit selama 2 jam 46 menit.

“Saya mendapati semua orang mendukung saya dan mendorong saya untuk melaluinya. Tanpa kalian semua, saya pikir saya tidak bisa melaluinya,” seru Mboko.

Usai mengawali musim ini di luar peringkat 300 besar dan tiba di Montreal dengan menghuni peringkat 85 dunia, kini ia dipastikan akan menembus peringkat 40 besar dengan lolos ke final.

Menantikan Mboko di final adalah mantan petenis peringkat 1 dunia lain sekaligus juara Grand Slam lain, Naomi Osaka.